Tiga Langkah Wujudkan Sistem Kesehatan Tangguh

JAKARTA — Pengusaha nasional, Arsjad Rasjid mengungkapkan, sudah saatnya bagi Indonesia untuk bisa merealisasikan sistem kesehatan yang benar-benar tangguh. Menurutnya, sistem kesehatan yang unggul dan prima merupakan salah satu syarat untuk bisa menjadi negara maju.

Saat ini, ujar Arsjad, Indonesia masih mengalami kerentanan terhadap kelangkaan produk medis. Hal ini pula yang mengakibatkan harga-harga produk medis terkerek naik.

“Kelangkaan ini bahkan terjadi sebelum pandemi dan semakin parah saat pandemi melanda,” terang Arsjad Rasjid.

Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini juga mengungkapkan, setidaknya terdapat tiga langkah berani yang bisa dilakukan untuk mewujudkan ketangguhan sistem kesehatan.

Pertama, Indonesia harus mampu memperbesar kapasitas produksi dalam negeri. Kedua, meningkatkan kemampuan produksi produk medis dengan teknologi yang mutakhir. Ketiga, membangun cadangan strategis untuk produk-produk medis penting.

“Tentunya untuk menjalankan tiga langkah berani tersebut perlu didukung oleh regulasi, SDM yang terampil, teknologi terkini dan rantai pasok yang memadai,” tutur Arsjad.

Menurut Global Biopharma Resilience Index yang dilaporkan oleh Cytiva pada 2021, Indonesia berada di peringkat terbawah dari 20 negara. Skor Indonesia masih dinilai buruk dalam hal rantai pasok dan kecepatan produksi.

Penyebab hal ini, jelas Arsjad, lantaran masih kurangnya kemampuan dan kapasitas produksi sehingga Indonesia memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap impor.

“Ini jadi problem utama dunia kesehatan, padahal kita memiliki aspirasi untuk 60 persen vaksin yang diproduksi secara lokal, 40 persen alat kesehatan yang juga diproduksi secara lokal dan memiliki cadangan produk strategis,” tandas Arsjad.

Dengan langkah terobosan berani, ia pun optimistis cita-cita dunia kesehatan bisa tangguh pada 2045 nanti, bakal bisa diwujudkan.