Tips Arsjad Rasjid: Mengubah Kegagalan Jadi Motivasi
JAKARTA — Kegagalan kadang terasa pahit. Semua yang pernah mengalaminya pasti merasakan itu. Jika bisa memilih, tentu semua orang ingin terus dinaungi kesuksesan dalam jalan hidupnya.
Namun, menurut Arsjad Rasjid, gagal dan berhasil adalah dua hal yang harus siap dihadapi semua orang. Bagai dua sisi mata uang, keduanya harus siap diterima.
“Kegagalan itu pahit, tak ada orang yang ingin mengalaminya,” kata Arsjad Rasjid.
Yang terpenting, ungkap pengusaha nasional ini, saat terpuruk harus siap untuk menghadapinya. Jangan berlarut-larut meratapi. Segera alihkan energi untuk berfokus pada hal-hal yang berada di dalam kemampuan dan kendali diri.
Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud ini pun berbagi tips saat menghadapi keterpurukan. Salah satu caranya adalah dengan mengenali dan memahami filosofi stoisisme.
“Filosofi Yunani kuno ini mengajarkan kita untuk menemukan kebahagiaan melalui penerimaan diri dan penolakan terhadap hal-hal yang berada di luar kendali kita,” terang Arsjad.
Contohnya, ketika menghadapi kegagalan atau kekalahan, seorang stoik akan menerima dan belajar dari pengalaman tersebut ketimbang terus meratapi nasibnya. Ia akan mengubah rasa kecewa menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik di masa mendatang.
Begitu juga ketika dihadapkan pada situasi sulit yang membuat cemas atau takut. Dalam situasi ini, Arsjad menyarankan untuk mulai mencoba mempraktikkan stoisisme tadi. Langkahnya, mulailah deteksi dan kendalikan emosi, serta belajar untuk merendahkan ekspektasi dan mencari solusi yang realistis.
“Jadi, jika sedang merasa gagal atau kalah, jangan diam dan terpuruk dari kesedihan. Justru, inilah saatnya kita bisa comeback stronger dengan fokus hanya pada hal-hal yang memang berada dalam kendali kita,” lanjutnya.
Dengan langkah ini, ia yakin, seseorang bisa menjalankan apa pun dengan lebih tenang, bijaksana, dan bahagia.