TPN Ganjar-Mahfud Fokus Jalankan Strategi Pro Rakyat
JAKARTA — Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud terus bergerak mendekati rakyat menjelang pilpres 14 Februari 2024 mendatang. Menerapkan strategi pro rakyat, TPN lebih berfokus untuk memasifkan sosialisasi berbagai program unggulan Ganjar-Mahfud untuk mewujudkan visi Indonesia unggul.
Melalui strategi ini, TPN optimistis mampu mengerek tingkat elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud Md.
Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid mengatakan, strategi ini lebih penting dilakukan ketimbang terpengaruh atas hasil survei elektabilitas capres-cawapres yang dirilis beberapa lembaga survei. Terlebih, berdasarkan hasil survei internal TPN menunjukkan hasil yang berbeda dengan lembaga-lembaga survei tersebut.
“Jangan percaya pada hasil survei. Kami fokus pada pekerjaan untuk memenangkan Ganjar-Mahfud dan biarkan masyarakat memilih sesuai hati nuraninya. Kami yakin Ganjar-Mahfud adalah pilihan rakyat karena dekat dan selalu turun ke bawah. Ini faktor pembeda Ganjar-Mahfud dari pasangan lain,” jelas Arsjad Rasjid.
Munculnya perbedaan mencolok hasil survei, lanjut Arsjad, malah bisa menyebabkan ketidakpercayaan terhadap proses survei yang dilakukan.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia, misalnya, menempatkan Ganjar-Mahfud pada posisi kedua, sedangkan hasil survei CSIS menunjukkan Ganjar-Mahfud berada di posisi ketiga.
Deputi Politik 5.0 TPN Ganjar-Mahfud, Andi Widjajanto menerangkan, berdasarkan riset kedeputian yang dipimpinnya, tingkat elektabilitas duet Ganjar-Mahfud justru menunjukkan kecenderungan naik pascadebat cawapres pada 22 Desember 2023.
Berdasarkan perbandingan data pada tujuh hari lalu serta data 24 jam terakhir, posisi Ganjar-Mahfud naik 2 persen. Sedangkan, pada tujuh hari lalu, dukungan suara untuk Ganjar-Mahfud sebesar 35 persen, dan pada 24 jam terakhir mencapai 37 persen. Andi menyimpulkan posisi Ganjar-Mahfud konsisten rebound.
Terkait hasil survei Indikator dan CSIS, Andi menyatakan, pilpres tidak mungkin akan selesai dalam satu putaran. Hasil survei juga menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran sudah berada di tahapan stagnan alias mentok sehingga sulit melampaui angka 50 persen.
“Rebound sudah terjadi. Dengan data ini, kami mempersiapkan strategi untuk putaran kedua,” ujarnya.