Transisi Energi Tak Akan Meninggalkan Siapa Pun

BALI–Proses transisi energi menuju emisi nol karbon diharapkan tidak meninggalkan siapa pun di dunia ini. Untuk itu, perlu adanya transisi energi yang adil melalui kemitraan global dan solidaritas internasional.

Pesan itu disampaikan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid dalam Indonesia Net Zero Summit 2022: Industrial Decarbonization At All Cost di di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali, Jumat (11/11/2022).

Indonesia Net Zero Summit 2022 merupakan rangkaian acara B20 yang diselenggarakan pada 13-14 November. Acara ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan; Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, Ketua Otoritas Jasa Keuangan, Mahendra Siregar, jajaran pengurus KADIN, serta kalangan industri.

Arsjad menegaskan bahwa langkah transisi menuju ekonomi berkelanjutan tidak dapat dibuat dengan mengorbankan orang miskin dan rentan. Untuk itu, nilai-nilai bangsa seperti gotong royong dan bhineka tunggal ika menjadi sangat relevan. “Jalan menuju transisi energi tidak mudah sehingga harus dihadapi bersama,” kata Arsjad.

Dalam konteks global, Arsjad pun memperkenalkan konsep 5P, yaitu Peace, Prosperity, People, Planet dan Partnership. Konsep Peace menjadi poin vital dalam transisi energi. Tanpa perdamaian, kata Arsjad, usaha apapun akan sia-sia.

Adapun Prosperity atau kemakmuran berkontribusi pada realisasi perdamaian. Visi ini akan mengakhiri sosial dan kesenjangan ekonomi meminimalkan peluang konflik yang berakar pada kesenjangan dan ketidaksetaraan.

Dalam konsep People, Arsjad menekankan pentingnya pengembangan, keterampilan, dan otonomi sebagai individu yang berkontribusi pada kepuasan, pembangunan ekonomi, dan kemakmuran. Sama pentingnya dengan pelestarian Planet yang memastikan umur panjang dan kesehatan manusia.

Terakhir, Partnership yang mempercepat dunia dalam mencapai tujuannya tanpa meninggalkan siapa pun. Untuk itu, Arsjad melihat pentingnya kemitraan global dan solidaritas internasional.

Arsjad menambahkan, transisi yang adil memerlukan perubahan pola pikir dalam cara pengambilan keputusan dan tindakan. Untuk itu, perlu memulihkan dan menemukan kembali nilai umum kemanusiaan, seperti solidaritas, martabat manusia, inklusivitas sosial, dan kesetaraan ekonomi sambil berjuang menuju lingkungan ekonomi berkelanjutan.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik penyelenggaraan  Indonesia Net Zero Summit 2022 ini. Forum ini, kata Luhut, sejalan dengan komitmen Indonesia untuk mencapai netral karbon.

Indonesia membutuhkan investasi sebesar US$ 25-30 miliar atau sekitar Rp 442 triliun hingga 2030 untuk mengakselerasi transisi energi tersebut.  Luhut mengatakan Pemerintah sangat membuka diri untuk investasi berkelanjutan dari luar negeri.

“Penting juga untuk dipahami bahwa kita negara berdaulat, tetapi kooperatif. Kami sangat terbuka terhadap apapun tetapi jangan mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sudah bagus. Pemerintah tidak mau membuat kebijakan yang salah untuk generasi yang akan datang,” kata Luhut.

Luhut menambahkan pemerintah Indonesia telah menetapkan bahwa transisi energi mesti adil dan terjangkau. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan transisi energi bersih yang didorong oleh mekanisme pembiayaan berkelanjutan.

Luhut menegaskan bahwa Pemerintah dengan menggandeng dunia industri serius dalam mewujudkan nol emisi karbon. Ia optimistis target netral karbon dapat dipercepat karena perkembangan teknologi.

Hal senada diungkapkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Menurut dia, dunia industri merupakan unsur penting dalam mewujudkan target emisi nol karbon dan pembangunan berkelanjutan.