UMKM Naik Kelas, Indonesia Maju

JAKARTA — Pengusaha nasional, Arsjad Rasjid menyebutkan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tak hanya menjadi salah satu penunjang kesejahteraan masyarakat. Di tengah budaya kewirausahaan yang kian berkembang pesat, UMKM juga telah menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia.

Meski begitu, jika dibandingkan dengan negara lain, UMKM Indonesia masih belum optimal. Hal ini, menurut Arsjad, lantaran masih ada ruang pertumbuhan yang belum termanfaatkan.

“Skala usaha menengah Indonesia masih setengah dari Malaysia, sedangkan skala usaha kecil hanya seperenam dari Thailand,” kata Arsjad Rasjid.

Diterangkan Arsjad, setidaknya ada empat tentangan yang dihadapi UMKM Indonesia.

Pertama, UMKM masih kurang memiliki akses terhadap informasi dan pengetahuan untuk mengembangkan usaha. Kedua, UMKM juga masih kekurangan talenta terampil yang dapat meningkatkan produktivitas.

Ketiga, kurang memiliki kemampuan dalam mengembangkan skala usaha. Dan, keempat, kurang memiliki inovasi, terutama di sektor-sektor strategis.

Untuk mengatasi tantangan ini, UMKM, jelas Arsjad, harus meningkatkan skala dan mengadopsi industri 4.0 serta mendorong inovasi dan mengembangkan kemampuannya.

“Dengan demikian, selain bisa naik kelas, omzet usaha dan pangsa ekspornya, UMKM juga bisa semakin memperkuat tulang punggung ekonomi negeri ini,” tandasnya.

Untuk mencapainya, ada sejumlah langkah berani yang harus dilakukan. Arsjad bilang, berlaku untuk semua segmen dari mikro hingga menengah, UMKM harus membangun dan memperluas penggunaan identitas tunggal seperti KTP, sebagai sarana dalam memudahkan pemberian dukungan dan penyaluran bantuan bagi UMKM.

“Selain itu juga diperlukan meningkatkan keterlibatan multipihak melalui kemitraan, inklusifitas closed loop model atau pendampingan UMKM melekat, melalui dukungan pembiayaan, akses pasar, pendampingan teknis dan upaya peningkatan usaha lain,” terangnya.

Sedangkan, bagi UMKM skala mikro dan kecil bisa didorong melalui gerakan one village one product atau satu desa satu produk, dengan memperkuat keterlibatan pemerintah pusat dan daerah.

“Untuk UMKM menengah dapat dilakukan dengan mempromosikan pemain lokal di sektor unggulan untuk bisa masuk ke pasar internasional atau pasar global,” terang dia.