JAKARTA–Sektor swasta berperan penting dan berkontribusi secara strategis untuk mengurangi tingkat emisi karbon global melalui solusi berbasis alam atau nature-based solution. Kamar Dagang dan Industri (KADIN) pun terus mendorong keterlibatan berbagai pihak, terutama sektor swasta untuk mewujudkan target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat.
“Sektor swasta merupakan salah satu stakeholder utama dan memiliki peran yang krusial dalam mewujudkan komitmen netral karbon,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid dalam keterangannya, Jumat (18/11/2022).
Arsjad mengatakan KADIN menyadari bahwa perusahaan Indonesia tidak punya pilihan selain ikut berubah. Kata Arsjad proses transisi itu tidak mudah sehingga KADIN menggagas Net Zero Hub yang dicanangkan pasca-COP 26 di Glasgow tahun 2021. KADIN net zero hub yang membantu perusahaan nasional dalam melakukan transisi menuju perusahaan bebas emisi karbon.
Kata Arsjad, inisiatif Kadin Net Zero Hub mendapatkan dukungan yang sangat besar dari mitra kerja dalam dan luar negeri. “Ini menunjukkan besarnya peran Indonesia, sebagai salah satu negara penghasil emisi karbon terbesar di dunia, dalam agenda transisi global,” ujar Arsjad.
Arsjad mengajak pelaku usaha di Indonesia untuk terlibat dalam inisiatif KADIN Net Zero Hub, yang mendorong pelaku usaha dalam mewujudkan komitmen menjadi perusahaan emisi nol bersih selambat-lambatnya hingga 2060. Melalui inisiatif tersebut, perusahaan diminta untuk melaporkan secara berkala setiap tindakan yang dilakukan terkait Environmental, social, and governance, transisi energi, dan dampaknya untuk lingkungan dan masyarakat.
Peran swasta juga diungkapkan Managing Director Royal Golden Eagle (RGE) Group Anderson Tanoto pada sesi pleno bertajuk “Creating a Sustainable Resilient Economy Through Innovation” dalam Business 20 (B20) Summit yang digelar di Bali, Minggu (13/11/2022).
Anderson menegaskan komitmen RGE, melalui unit usahanya, yakni APRIL Group, dalam mendukung ekonomi rendah karbon dan transisi energi berkelanjutan melalui nature-based solution. Sebagai salah satu produsen produk bio-based berkelanjutan di dunia, APRIL Group merilis visi keberlanjutan APRIL2030.
Pada 2030, produsen kertas merek “PaperOne” itu berkomitmen untuk mencapai pengurangan intensitas emisi karbon sebesar 25 persen. Komitmen ini dapat dicapai lewat investasi dalam bidang riset dan teknologi, serta pengoptimalan sumber daya terbarukan dan energi bersih untuk operasional pabrik dan produksi serat.
Anderson mengatakan, demi mencapai target itu, APRIL Group membangun panel surya berkapasitas 20 megawatt (MW) guna mengurangi bauran energi yang bersumber dari fosil. “Dengan panel surya itu, penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) di APRIL Group diharapkan dapat mencapai 90 persen,” kata Anderson.