BI Tahan Suku Bunga, Momentum Industri Menggeliat
JAKARTA–Keputusan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga pada level 5,75 persen merupakan angin segar bagi pelaku usaha dan industri. Keputusan tersebut menjadi momentum bagi industri untuk dapat berlari lebih kencang, karena memiliki sejumlah ruang untuk bertumbuh.
“Kami mengapresiasi keputusan BI yang menahan suku bunga di level 5,75 persen, karena bakal sangat mengurangi beban dunia usaha dan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi nasional. Kesempatan ini akan digunakan sebaiknya oleh dunia usaha untuk menggenjot pertumbuhan,” ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid.
Arsjad mengungkapkan, dampak dari penahanan suku bunga selama tujuh bulan berurutan tersebut, antara lain pada stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini sangat membantu meringankan beban pelaku usaha, terutama yang bergantung dari bahan baku impor. Sekitar 70 persen pelaku usaha di Indonesia sangat bergantung pada bahan baku impor tersebut.
Dampak lain adalah penurunan suku bunga kredit perbankan, yang sangat dinantikan dunia usaha. Sejak pandemi merebak dan situasi ekonomi global yang tidak menentu, suku bunga Indonesia terus bergerak dinamis dalam merespon kondisi tersebut. Dampaknya adalah dunia usaha mengerem laju produksi, karena belum berani menambah modal kerja.
“Dengan kepastian suku bunga yang tidak naik itu, sektor perumahan, industri otomotif, dan pariwisata bakal semakin menggeliat. Sektor-sektor tersebut memiliki keberanian untuk memasang harga dengan bunga yang menarik dan kompetitif,” katanya.
Arsjad menambahkan, dampak lanjut dari penahanan suku bunga dan dengan kondisi inflasi yang terkendali, konsumsi masyarakat akan terkoreksi positif. Hal ini bakal berdampak positif terhadap perekonomian, terutama pelaku UMKM yang sangat bergantung dari belanja masyarakat terhadap produk lokal.
“Kami selalu berharap kondisi yang stabil ini bisa dipertahankan dalam jangka waktu yang lama, dan bakal memberikan kontribusi maksimal untuk ekonomi Indonesia,” tegasnya.