Arsjad Rasjid: IKN Harus Menjadi Standar Dunia
JAKARTA–Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diharapkan bisa menjadi standar dunia sebagai kota yang layak huni dan cerdas. Ibu Kota Negara diharapkan menjadi magnet untuk menarik talenta-talenta global berkualitas untuk tinggal di IKN.
“IKN harus dapat menjadi standar dunia sebagai kota yang layak huni dan cerdas sehingga dapat menjadi magnet untuk menarik talenta-talenta berkualitas untuk tinggal di IKN, mendorong IKN menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia,” kata Arsjad dalam acara Sosialisasi Peluang Investasi di IKN di Jakarta, Senin (22/8/2022).
Arsjad menambahkan IKN harus dapat menjadi pusat ekonomi dan bukan hanya kota administrasi. IKN harus memperkuat, dan bukan bersaing dengan pusat-pusat ekonomi lain yang ada di Indonesia seperti Jakarta. Surabaya, Medan, dan lain-lain. IKN harus menjadi magnet pertumbuhan ekonomi baru dengan menarik investasi dari dalam maupun mancanegara.
Arsjad mengajak dunia usaha mendukung pemerintah membangun IKN. Selain bertujuan mendukung pembangunan dalam jangka panjang, dia meyakini bahwa ibu kota baru tersebut akan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi baru.
Ibu Kota Negara, kata Arsjad, erat kaitannya dengan mimpi seluruh masyarakat untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, menjadi negara berkekuatan ekonomi terbesar ke-4 di dunia.
“IKN berperan sebagai pusat ekonomi baru dengan menggeser pusat gravitasi ekonomi ke luar Pulau Jawa serta menjadi simbol Indonesia baru yang siap menjawab tantangan global di masa depan,” ujar Presiden Direktur Indika Energy ini.
Badan Otorita IKN akan menggelar jajak minat pasar atau market sounding ke perusahaan dan masyarakat untuk membangun sejumlah fasilitas Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada kuartal tahun ini. KADIN Indonesia, kata Arsjad, siap membantumemfasilitasi pencarian investor di IKN Nusantara.
Keterlibatan investasi swasta sangat penting untuk mendukung semangat redistribusi ekonomi antarwilayah di Indonesia, sehingga tercipta pemerataan. Dengan begitu, kata Arsjad, akan melahirkan potensi pasar yang semakin luas.