Arsjad Rasjid: Insentif Menciptakan Magnet di IKN

JAKARTA–Ketua Umum Lamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Arsjad Rasjid mengapresiasi langkah pemerintah dengan menyiapkan berbagai kemudahan untuk kalangan pengusaha dan investor agar tertarik untuk menanamkan modalnya di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Bagi Arsjad, beberapa insentif dari pemerintah dapat menciptakan magnet tersendiri bagi IKN agar investor mau menanamkan modalnya dalam mega proyek ini.

Arsjad mencontohkan insentif tersebut antara lain tax holiday hingga 30 tahun untuk pembangunan infrastruktur publik, 10 tahun tax holiday untuk bisnis yang pindah atau membangun kantor perwakilan di IKN, 300 persen fasilitas super deduction tax untuk pusat penelitian dan inovasi, serta 250 persen fasilitas super deduction tax untuk pusat pendidikan dan pelatihan kejuruan.

Arsjad menyatakan, kalangan pengusaha cukup tertarik untuk ikut serta menanamkan modalnya dalam mega proyek tersebut. “Pelaku usaha sebagai bagian dari dunia industri, tidak hanya tertarik untuk berinvestasi, tapi juga melihat IKN sebagai suatu peluang ekonomi baru yang dapat kami manfaatkan,” ujar Arsjad dalam keterangannya, Senin (10/10/2022).

Arsjad berpendapat bahwa sektor swasta harus memanfaatkan peluang-peluang perdagangan, investasi, dan pengembangan area baru di IKN Nusantara. Ia melihat banyak peluang yang dapat digarap investor, misalnya di sektor layanan kesehatan dan kebugaran, perumahan dan bangunan komersial hijau, pusat pendidikan kelas dunia, ekosistem energi berkelanjutan.

Saat ini investasi di IKN masih dalam tahap penjajakan pasar untuk para investor yang cukup potensial. Arsjad mengatakan, KADIN bersama Otorita Ibu Kota Nusantara telah melaksanakan pre-market sounding dengan para investor, dilanjutkan dengan one-on-one meeting dengan para investor yang telah menyatakan minatnya.

Arsjad meyakini, mega proyek itu akan terus berlanjut meski masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo berakhir pada 2024. Menurut Arsjad, IKN merupakan agenda bangsa Indonesia dan simbol masa depan Indonesia, yang akan meratakan pembangunan di Tanah Air. IKN Nusantara, katanya, akan menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi Indonesia untuk mewujudkan visi Indonesia emas 2045 menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-4 di dunia.

Kadin melihat pembangunan IKN Nusantara ini memiliki alasan yang tepat, dengan mempertimbangkan kondisi Pulau Jawa. Arsjad menjelaskan, saat ini beban yang dipikul oleh Jakarta dan pulau Jawa cukup berat dengan 57 persen penduduk terkonsentrasi di pulau Jawa dan kontribusi ekonomi pulau Jawa menyumbang sekitar 59 persen PDB Nasional.

Arsjad menambahkan IKN Nusantara diharapkan bisa menjadi standar dunia sebagai kota yang layak huni dan cerdas. Ibu Kota Negara diharapkan menjadi magnet untuk menarik talenta-talenta global berkualitas untuk tinggal di IKN. Dia berharap IKN Nusantara dapat menjawab tantangan global, transformasi menuju smart city yang berbasis teknologi, berorientasi pada keberlanjutan sumber daya dan lingkungan menuju Indonesia emas 2045.