JAKARTA–Kembali ke Thailand dengan membawa misi ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, yang juga adalah Ketua ASEAN BAC 2023 Arsjad Rasjid menegaskan peran penting petani dalam ketahanan pangan di Asia Tenggara.
“Kita tidak boleh melupakan petani. Para petani adalah bagian penting dari strategi food security Asia Tenggara. Dalam memuluskan rencana ketahanan pangan ASEAN, para petani adalah pilar utama dari legacy ASEAN BAC ini,” ujar dia.
Bersama rombongan KADIN Indonesia, Arsjad bertemu dengan sejumlah kalangan di Thailand, baik dari kalangan pemerintah Thailand maupun pelaku usaha dan industri negeri tersebut.
Isu prioritas ASEAN-BAC 2023, seperti transformasi digital dalam finansial, pembangunan berkelanjutan terkait ekosistem energi bersih seperti EV, ketahanan pangan di kawasan, penguatan infrastruktur kesehatan, penguatan investasi dan perdagangan intra-ASEAN, menjadi topik pembahasan pada kunjungan tersebut.
Arsjad menegaskan, salah satu isu krusial ASEAN ke depan adalah persoalan ketahanan pangan. Saat ini, harga-harga komoditas pangan di dunia naik signifikan, menyebabkan tekanan yang luar biasa terhadap kondisi ketahanan pangan dunia. Negara-negara terancam mengalami krisis pangan.
“Kondisi tersebut tidak boleh terjadi di negara-negara ASEAN. Karena itu, kita sepakat untuk mengedepankan strategi untuk meningkatkan ketahanan pangan di ASEAN,” katanya.
Arsjad menambahkan, inisiatif inclusice closed loop merupakan salah satu program unggulan dalam memitigasi kondisi rawan pangan. Petani sebagai pilar utama ketahanan pangan harus dibantu dengan inisiatif pendampingan kolaboratif, yang mengajak semua pihak untuk perduli terhadap kebutuhan dan kepentingan para petani.
Dengan mengangkat inisiatif tersebut di tataran ASEAN, para petani di kawasan ASEAN akan memiliki mitra kolaborasi yang lebih luas, mencakup negara-negara di ASEAN. Para petani di ASEAN memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan semua pihak, termasuk mendapatkan akses pasar.
“Dengan cara demikian, produktivitas pertanian kita di kawasan ASEAN akan meningkat dan mampu menopang ketahanan pangan di ASEAN. Para petani juga memperoleh nilai tambah dan mereka dapat menikmati kesejahteraan dari peningkatan produktivitas serta penjualan yang dialami. Kita berkolaborasi untuk petani dan untuk ASEAN,” katanya.