Arsjad Rasjid Uraikan Masalah Global Saat Ini

JAKARTA – Pengusaha nasional Arsjad Rasjid mengungkapkan pentingnya saling berbagi pandangan tentang upaya memulihkan kondisi perekonomian global yang saat ini sedang mengalami tantangan berat. Upaya tersebut akan sangat membantu mendukung pulihnya kesejahteraan masyarakat.

Saat ini, katanya, kondisi global masih dalam tekanan akibat sejumlah peristiwa. Dari dampak pandemi Covid-19 hingga perang Rusia-Ukraina, semuanya berdampak terhadap tatanan ekonomi global, seperti rantai pasok. Harga sejumlah komoditas termasuk pangan ikut melonjak gara-gara masalah tersebut.

Kondisi seperti itu memunculkan kecenderungan bahwa setiap negara menjadi sangat protektif. Ada upaya untuk melindungi diri sendiri, karena tersendatnya rantai pasok di pasar global.

“Karena itu, pertemuan para pemangku kepentingan seperti tokoh masyarakat, pemimpin global dan dunia usaha menjadi sangat penting untuk menghasilkan solusi dalam mengatasi masalah bersama saat ini,” ujar Arsjad di Davos, Swiss, Rabu (25/5).

Dalam situasi seperti sekarang, dia menguraikan, tidak ada negara yang dapat melindungi dirinya sendiri dari potensi kehancuran sistem ekonomi global. Bahkan dalam jangka panjang, ada potensi ancaman yang serius, yaitu peningkatan kemiskinan dan kelaparan jika tidak ada upaya bersama mengatasinya.

Sumber daya berlimpah, tetapi ada ketidaksetaraan yang mendalam antarnegara. Distribusi dan logistik yang mengalami hambatan telah mengganggu rantai pasok, sehingga memerlukan tindakan terkoordinasi yang lebih baik. Semuanya harus bergandengan tangan untuk mencari solusi bersama-sama.

Untuk itu, ujar Arsjad lebih lanjut, forum-forum internasional seperti World Economic Forum (WEF) di Davos, Swiss yang sedang berlangsung maupun G20 dan B20 yang akan digelar di Bali pada November tahun ini menjadi sangat penting. “Komunikasi dan kerja sama yang tercipta dalam forum-forum itu akan menjadi jembatan untuk mengatasi permasalahan global,” ujarnya.

Sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad juga menyampaikan bahwa organisasi dunia usaha yang dipimpinnya akan menjadi bagian penting dalam transisi energi. Komitmen ini merupakan bagian dari upaya mengatasi kondisi iklim global, yang dikonsentrasikan melalui Kadin Net Zero Hub.

Melalui inisiatif tersebut, Kadin akan membantu perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mewujudkan bebas emisi. “Hal ini sejalan dengan komitmen global, termasuk menjadi tema penting dalam G20 dan B20,” ujarnya.