Galang Suara India dan Rusia untuk Ketahanan Pangan

JAKARTA–Negara-Negara ASEAN, termasuk Indonesia terus berbenah dan mengeratkan barisan dalam membangun ketahanan pangan di kawasan. Langkah strategis yang ditempuh, salah satunya adalah dengan menjalin kerja sama erat bersama India dan Rusia.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid, yang juga Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 mengatakan, India dan Rusia diharapkan hadir pada rangkaian acara KTT ASEAN 2023 dalam rangka mewujudkan kerja sama terkait ketahanan pangan.

Bersama-sama dengan India dan Rusia, negara-negara ASEAN dapat keluar dari ancaman ketahanan pangan akibat perubahan iklim, gangguan rantai pasokan karena eskalasi ketegangan politik di kawasan, maupun karena faktor kebencanaan.

“Kami harap KTT ASEAN ini dapat melahirkan kesepakatan yang memperkuat inisiatif ketahanan pangan di kawasan ASEAN. Kita memiliki pertanian dan perkebunan yang luas, sama seperti India dan Rusia. Inovasi teknologi juga memainkan peranan penting ke depan,” ujar Arsjad.

Arsjad menegaskan, kerja sama yang diharapkan terkait ketahanan pangan, baik untuk negara-negara ASEAN maupun bersama India dan Rusia, di antaranya meliputi kemudahan akses atas ketersediaan pangan, membangun rantai pasokan pangan melalui perdagangan, adopsi teknologi, dan kebijakan pemerintahan yang mendukung.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjamin masyarakat memiliki akses yang mudah terhadap pangan, dalam kondisi normal maupun luar biasa, seperti bencana,” katanya.

Menurut data Global Food Security Index (GFSI), ketahanan pangan Indonesia pada 2021 berada di bawah Singapura. Skor GFSI untuk Indonesia 59,2 sedangkan Singapura 77,4. Pada 2022, indeks ketahanan pangan Indonesia menguat menjadi 60,2, namun masih lebih rendah dari level global di kisaran 62,2.

Arsjad menambahkan, melalui sejumlah inisiatif di antaranya program inclusive closed loop, Kadin Indonesia menggerakkan sejumlah pihak untuk menggalang dukungan nyata terhadap sektor pertanian. Inclusive closed loop menjamin para petani dapat meningkatkan produktivitas dan berkontribusi terhadap pasokan pangan di dalam negeri.