JAKARTA–Hukum menjadi tema pertama dalam debat capres dan cawapres. Di mata masyarakat, Ganjar Mahfud merupakan pasangan yang tepat dalam hal penegakkan hukum.
Di mata Ketua TPN Ganjar Mahfud, Arsjad Rasjid, kedua pasangan capres nomor urut tiga tersebut paling mumpuni di antara pasangan lain soal penegakkan hukum.
Berbagai pengalaman dalam menangani kasus-kasus besar, baik di daerah maupun secara nasional merupakan jaminan mutu bagi keduanya dalam menegakkan hukum.
“Tidak muluk-muluk, itulah kelebihan Ganjar Mahfud dalam pilpres kali ini. Mereka tidak main-main dengan hukum dan tegas dalam melaksanakan berbagai aturan,” katanya.
Direktur Eksekutif Indopol Ratno Sulistyanto sebelumnya mengatakan, kandidat potensial yang dapat memperbaiki dan mereformasi hukum dengan baik adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Duet Ganjar-Mahfud memiliki rekam jejak dan pengalaman yang kuat dalam hukum. Keduanya telah menunjukkan komitmen dan track record sebagai sosok bersih dan tidak mengenal ampun pada tindakan korupsi dan pelanggaran hukum.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Julius Ibrani juga menyoroti perlunya Capres-Cawapres yang berpengalaman dalam menyehatkan kembali hukum dan politik di Indonesia.
Menurut dia, Ganjar-Mahfud memiliki pengalaman dalam reformasi hukum, khususnya Mahfud yang dianggap mampu mendobrak kebobrokan hukum.
“Pilih sosok yang turun ke bumi dan yang berani ungkap kebobrokan. Mahfud memiliki rekam jejak dan pengalaman. Kita butuh orang yang berani ke depan,” kata Julius.
Arsjad menambahkan, Ganjar Mahfud memang sangat lekat dengan hukum. Karena itu, pihaknya berharap Indonesia dapat memilih pasangan yang dapat memperbaiki carut marut hukum di Indonesia.