Jalan Ekspor Yang Seimbang Untuk Pasir Laut

JAKARTA–Polemik tentang izin ekspor terhadap sedimentasi pasir laut mendapat tanggapan dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia. Kebijakan tersebut seyogyanya dilakukan di atas dasar pertimbangan yang berimbang untuk segala aspek, terutama terkait kepentingan nasional.

Arsjad Rasjid mengungkapkan, kebijakan pemerintah tentu saja sudah memikirkan berbagai pertimbangan. Ekspor pasir laut, di satu sisi, dapat membuka keran baru pendapatan negara. Banyak negara tetangga dan negara-negara lain yang sangat membutuhkan pasir laut untuk kebutuhan reklamasi.

Di sisi lain, Indonesia sendiri memiliki kepentingan dan kebutuhan yang beragam soal pasir laut. Pada daerah-daerah tertentu, pengambilan sedimentasi pasir laut seyogyanya dilakukan untuk memperlancar jalur transportasi laut sehingga kapal-kapal tidak karam.

Pada daerah-daerah lain, pasir laut dibutuhkan untuk proyek reklamasi, sehingga jangan sampai pasir itu didatangkan dari pengerukkan pulau-pulau tertentu.

“Ekspor tentu saja akan mendapatkan sumber pendapatan negara baru, tetapi tentu saja tidak mengorbankan kepentingan nasional. Berbagai kebutuhan nasional itu harus menjadi prioritas, sesuai dengan dasar pertimbangan yang jelas, sebelum memutuskan untuk ekspor,” ujar dia.

Arsjad juga menegaskan, pemanfaatan pasir laut tidak boleh meninggalkan aspek keberlanjutan lingkungan atau sustainability. Hal ini sudah menjadi komitmen Indonesia di mata internasional. Karena ke depan, Indonesia ingin membangun dengan ciri keberlanjutan yang kuat, termasuk terhadap keberlanjutan lingkungan.

Gema G20 dan komitmen-komitmennya, termasuk Keketuaan ASEAN sangat kuat dengan narasi keberlanjutan. Selain menjadi seruan global untuk menyelamatkan bumi, Indonesia juga telah menunjukkan komitmen untuk mengedepankan aspek keberlajutan dan inklusivitas.

“Kami sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk menggerakkan perekonomian, membuka keran pendapatan negara baru, mendahulukan kepentingan nasional dari ekspor pasir laut ini. Di atas segalanya, kami juga ingin memastikan bahwa aspek keberlanjutan lingkungan harus tetap dijaga, harus seimbang, dan tidak boleh diabaikan,” kata dia.