Kadin Harapkan Badan Otorita IKN Siapkan Paket Investasi Swasta

JAKARTA–Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengharapkan Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menyiapkan detail dan rencana paket-paket investasi yang akan ditawarkan kepada swasta secara nyata termasuk potensi sektor swasta agar dapat dilibatkan dalam pembuatan masterplan. Selain itu, kepastian hukum atas tanah menjadi perhatian tersendiri untuk menarik investasi swasta.

Kadin Indonesia di bawah kepemimpinan Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid telah membentuk Kelompok Kerja Dukungan Persiapan, Pembangunan, Pengembangan dan Pemindahan Ibu Kota Negara melalui surat Keputusan Dewan Pengurus Kadin Indonesia Nomor : Skep /32/DP/III/2022, tertanggal 30 Maret 2022.

Minat investasi swasta di Ibu Kota Nusantara itu menjadi topik bahasan Rapat Koordinasi Pokja IKN Kadin, Senin, (8/8/2022). Ketua Pokja IKN, Budiarsa Sastrawinata yang juga merupakan Kepala Badan Pengembangan Kawasan Properti Terpadu Kadin memimpin rapat bersama Wakil Ketua Umum Kadin ATR & Kawasan Sanny Iskandar, Wakil Ketua Umum Bidang Perhubungan Denon Prawiraatmadja, serta para anggota Pokja IKN Kadin.

Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara telah menjadi agenda penting Pemerintah, setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara (IKN). Hal ini menandakan Ibu Kota Negara akan pindah secara resmi ke wilayah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Tim Pojka IKN Kadin akan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil/khusus yang akan merumuskan/membahas tahapan/bagian terkait pengembangan IKN, di antaranya bagian perencanaan, masterplan, hukum, investasi, sosial ekonomi, lingkungan, dan lain-lain.

Sebelumnya, Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengajak dunia usaha mendukung pemerintah membangun Ibu Kota Nusantara. Selain bertujuan mendukung pembangunan dalam jangka panjang, dia meyakini bahwa ibu kota baru tersebut akan menjadi episentrum pertumbuhan ekonomi baru.

Arsjad merasa penting untuk mengajak kalangan dunia usaha agar ikut mengalokasikan belanja investasinya di lokasi IKN. “Wilayah itu membutuhkan investasi swasta untuk mendukung program pemerintah membangun masa depan bangsa melalui IKN,” kata Arsjad.

Arsjad menambahkan, beberapa komoditas atau sektor yang dibutuhkan Kabupaten Penajam Paser Utara, antara lain industri mesin dan perlengkapan, alat angkut, serta penyediaan makan dan minum. Selama ini, komoditas-komoditas tersebut mayoritas didatangkan dari daerah lain, bahkan impor.

“Jadi dari sisi dunia usaha, peluangnya tetap besar, sekaligus bisa menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa ini,” katanya.

Keterlibatan investasi swasta sangat penting untuk mendukung semangat redistribusi ekonomi antarwilayah di Indonesia, sehingga tercipta pemerataan. Dengan begitu, katanya, akan melahirkan potensi pasar yang semakin luas.