Langkah Tepat Dekati India, Amankan Jalur Pasokan Pangan

JAKARTA–Langkah negara-negara ASEAN untuk mendekati India merupakan kebijakan yang tepat, menyusul keputusan India untuk memperketat ekspor beras di luar negri dalam rangka ketahanan pangan.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Arsjad Rasjid, yang juga Ketua ASEAN Business Advisory Council (BAC) 2023 telah mengajak India dan juga Rusia untuk datang ke KTT ASEAN pada September mendatang.

Ketahanan pangan di ASEAN merupakan isu krusial di masa depan. Sementara India dan Rusia adalah dua negara yang memainkan peranan penting dalam rantai pasok pangan global.

Arsjad mengatakan, pihaknya sudah melihat adanya gejala dari setiap negara untuk mengamankan pasokan pangannya, menyusul kondisi pemanasan global yang meningkat dan konflik geopolitik. Dengan latar belakang tersebut, pihaknya mendorong agar negara-negara ASEAN memiliki hubungan yang erat dengan India dan Rusia.

Baru-baru ini, India mengumumkan akan memperketat ekspor beras untuk memastikan ketahanan pangan dalam negeri. Salah satunya dengan mengenakan pajak ekspor yang besar sekitar 20%. Dengan adanya pengetatan tersebut, harga-harga pangan diprediksi akan naik.

“Kondisi ketahanan pangan di negara-negara ASEAN berbeda-beda. Namun, kita harus memiliki strategi dan sikap bersama untuk dapat membangun ketahanan pangan di kawasan, agar dapat terhindar dari ancaman rawan pangan, yang melemahkan kondisi ekonomi kawasan,” ujar dia.

Menurut data Global Food Security Index (GFSI), ketahanan pangan Indonesia pada 2021 berada di bawah Singapura. Skor GFSI untuk Indonesia 59,2 sedangkan Singapura 77,4. Pada 2022, indeks ketahanan pangan Indonesia menguat menjadi 60,2, namun masih lebih rendah dari level global di kisaran 62,2.

Arsjad menegaskan, selain membangun hubungan baik dengan India dan Rusia, pihaknya juga mendorong agar para petani dapat meningkatkan produksi pangan nasional. Salah satunya melalui program inclusive closed loop, yang secara khusus ditujukan untuk para petani.

“Indonesia masih memiliki lahan yang luas dan pertanian yang dapat diandalkan. Namun, butuh dukungan semua pihak untuk dapat mendorong pata petani berkembang dan menjadi aktor utama dalam lumbung pangan nasional,” katanya.