Lantik Pengurus Kadin Jateng, Arsjad Rasjid Tekankan Pemulihan Ekonomi Pasca-Pandemi

JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid menekankan pentingnya pemulihan ekonomi pasca-pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkan Arsjad dalam sambutan pembukaan pelantikan pengurus Kadin Jawa Tengah, Rabu (10/08/2022).

Harry Nuryanto Soediro terpilih sebagai Ketua Umum Kadin Jawa Tengah Periode 2022-2027. “Kami yakin, bahwa susunan yang pengurus Kadin Jawa Tengah yang terbentuk ini adalah susunan yang terbaik, yang diambil berdasarkan hasil musyawarah dan komunikasi yang sangat intensif,” kata Arsjad.

Selama pandemi ini, Arsjad menggambarkan Indonesia dan semua negara di dunia menghadapi dua peperangan, yaitu perang melawan pandemi dan perang ekonomi. “Melalui upaya gotong royong, kita bersama dapat memulihkan perekonomian Indonesia,” kata Presiden Direktur PT Indika Energy, tbk ini.

Arsjad mengatakan perekonomian ke Indonesia masih tetap berjalan baik meski dalam kondisi serba sulit. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekonomi Indonesia tumbuh tinggi pada triwulan II 2022, di tengah risiko pelemahan ekonomi global dan tekanan inflasi yang meningkat. Perkembangan tersebut tercermin pada pertumbuhan ekonomi triwulan II 2022 yang mencapai 5,44% (yoy), jauh di atas capaian triwulan sebelumnya 5,01% (yoy).

Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,27 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,74 persen. “Ekspor menjadi akselerator penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Arsjad.

Dari sisi investasi, Indonesia juga tetap menjadi lirikan investor dunia. Per kuartal kedua 2022, investasi melonjak 35,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jumlah investasi mencatatkan rekor tertinggi dalam 10 tahun terakhir sebesar Rp302,2 triliun.

Tingkat inflasi pun masih terjaga di angka 4,94 persen per Juli 2022 y-on-y. Laju inflasi menunjukkan tren meningkat disebabkan kenaikan harga-harga komoditas dunia dan gangguan pasokan di domestik. Tetapi, inflasi di Indonesia masih relatif moderat dibandingkan negara lain seperti Turki 13 persen, China 10 persen, dan Singapura 5 persen.

Jawa Tengah pun menunjukkan perekonomian yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah berada di atas pertumbuhan nasional. Nilai ekspor Jawa Tengah pun berada di peringkat 10 di antara provinsi di Indonesia. Realisasi investasi di Jawa Tengah pun terus meningkat.

Meski dalam kondisi baik, Indonesia menghadapi beberapa tantangan seperti gejolak politik dunia dan dalam negeri menjelang Pemilu 2024,tantangan digitalisasi, serta tantangan perubahan iklim.

“Kita sepenuhnya menyadari bahwa sesuai dengan amanat UU No. 1 Tahun 1987
tentang Kadin. Peran Kadin sangat vital baik dalam pembangunan ekonomi maupun sebagai mitra sejajar pemerintah baik di pusat maupun daerah khususnya di bidang perekonomian,” kata Arsjad.

Kadin Jawa Tengah, kata Arsjad, diharapkan dapat terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memberdayakan potensi dunia usaha yang ada di daerah. Kadin juga dapat membangun iklim usaha yang kondusif dalam mendorong perekonomian nasional dan daerah. Semuanya dapat dilakukan melalui program-program yang selaras dengan 4 pilar Kadin, yaitu pemulihan kesehatan dan pengembangan industri kesehatan nasional, peningkatan ekonomi daerah dan nasional, peningkatan kewirausahaa, serta penguatan internal organisasi dan regulasi.

“Dengan semangat gotong-royong secara inklusif dan kolaboratif dengan seluruh pihak, Kadin yakin kita dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Arsjad.