Tiga Nota Kesepahaman Tandai 50 Tahun ASEAN-Jepang

JAKARTA–Kemitraan antara negara-negara ASEAN dan Jepang telah memasuki usia emas, yang ditandai dengan hubungan perdagangan bebas yang membentuk kawasan ekonomi yang berdaya saing.

Dalam kerangka kemitraan tersebut, delegasi Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, di bawah pimpinan Arsjad Rasjid selaku Ketua ASEAN Busines Advisory Council (BAC) 2023, melakukan roadshow ke Negeri Sakura tersebut.

Selain bertemu Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Nishimura Yasutoshi, delegasi ASEAN-BAC juga akan berdialog dengan pimpinan asosiasi pengusaha, di antaranya Japan External Trade Organization (JETRO), SME Support Japan (SMRJ), Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA), Japan Association of Corporate Executives (Keizai Doyukai), Japan Business Federation (Keidanren), ASEAN Japan Center, MUFG Bank, Japan Chamber of Commerce of Commerce (JCCI), Asia Zero Emission Community (AZEC), dan PayPay.

Arsjad mengatakan, hubungan persahabatan dan kemitraan antara ASEAN dan Jepang telah memasuki usia emas. Usia tersebut merupakan momentum bagi penguatan kerja sama guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di bawah ASEAN-Japan Economic Co-Creative Vision.

Sebagai langkah awal untuk memperkuat pembaruan hubungan ASEAN-Jepang tersebut, mewakili ASEAN BAC 2023, KADIN Indonesia menandatangani tiga nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) bersama JETRO.

Ketiga nota kesepahaman itu, di antaranya terkait penyelenggaraan ASEAN-Japan Young Business Leaders Summit dan Generation Z Business Leaders Summit, mempromosikan ASEAN-Japan Co-Creation Fast Track Initiative, dan mempromosikan kerja sama Asia Zero Emission Community (AZEC) dan ASEAN Net Zero Hub.

“Tentu di usia ke-50 tahun hubungan Jepang dan ASEAN, saya berharap Jepang dapat menjadi bagian integral dalam upaya mewujudkan kawasan Asia Tenggara menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia, serta membangun kawasan dengan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan bagi semua,” ujar dia.

Arsjad menegaskan, Jepang dan Indonesia sama-sama memiliki kepentingan dan memegang posisi strategis dalam mempengaruhi peta perpolitikan dan perekonomian global. Indonesia dipercaya dalam Keketuaan ASEAN, sedangkan Jepang memegang mandat Keketuaan G7.

Pertemuan antardelegasi tersebut pada akhirnya membahas kerja sama strategis yang saling mendukung dan melengkapi Keketuaan masing-masing.

“Kedua delegasi sepakat untuk membuka jaringan, riset, business matching, antara pelaku usaha dan industri Jepang dan setiap negara ASEAN, maupun sebaliknya dalam mendukung posisi strategis dari masing-masing negara,” tambah dia.